Obligasi Floating Rate, Apakah Lebih Menarik?

Pasar obligasi menjual berbagai jenis obligasi salah satunya obligasi floating rate. Pasar obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak diminati oleh para investor yang mencari alternatif investasi selain saham. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak pemerintah atau perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan dana.

Salah satu jenis obligasi yang semakin populer adalah obligasi floating rate. Pada artikel ini, saya akan mengulas secara lengkap tentang apa itu obligasi floating rate, karakteristiknya, dan kelebihan dan kekurangan.

Pengertian Obligasi Floating Rate

Obligasi floating rate atau sering disebut dengan FRN (Floating Rate Note) adalah jenis obligasi yang suku bunga atau kuponnya dapat berubah seiring dengan perubahan suku bunga pasar. Dalam konsep dasar, obligasi floating rate adalah kebalikan dari obligasi dengan suku bunga tetap (fixed rate), di mana pada obligasi tetap, kupon yang dibayarkan kepada pemegang obligasi adalah tetap sepanjang masa berlaku obligasi.

Obligasi floating rate memiliki ciri khas bahwa tingkat suku bunga atau kuponnya dihitung berdasarkan referensi tertentu ditambah marjin atau spread. Referensi ini seringkali mengikuti suku bunga pasar, seperti suku bunga acuan yang ditentukan oleh bank sentral

Sebagai contoh, sebuah obligasi floating rate dapat memiliki kupon yang dihitung sebagai berikut: “Suku bunga acuan + 2%”. Ini berarti bahwa kupon yang dibayarkan kepada pemegang obligasi adalah suku bunga acuan saat itu ditambah 2%. Jika suku bunga acuan naik, kupon obligasi juga akan naik, dan sebaliknya.

*Rekomendasi: Kenali Perbedaan Saham dan Obligasi, Lebih Untung Mana?

Karakteristik Obligasi Floating Rate

Obligasi FRN setidaknya memiliki 4 karakteristik utama, diantaranya:

1. Variabilitas Suku Bunga

Salah satu karakteristik utama obligasi floating rate adalah variabilitas suku bunganya. Variabilitas ini membuat obligasi ini lebih fleksibel daripada obligasi dengan suku bunga tetap. Investor tidak terikat pada suku bunga yang ditentukan pada saat penerbitan obligasi.

2. Perlindungan Terhadap Inflasi

Obligasi floating rate dapat memberikan perlindungan terhadap risiko inflasi. Karena suku bunga obligasi ini bergerak seiring dengan suku bunga pasar, pembayaran kupon dapat meningkat sejalan dengan kenaikan inflasi.

3. Jatuh Tempo

Sama seperti obligasi pada umumnya, obligasi floating rate memiliki jatuh tempo. Jatuh tempo adalah waktu ketika penerbit obligasi harus membayar kembali pokok utang kepada pemegang obligasi.

4. Likuiditas

Obligasi floating rate dapat memiliki tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Beberapa obligasi floating rate mungkin kurang likuid daripada yang lain, tergantung pada penerbit dan permintaan pasar.

Kelebihan Obligasi Floating Rate

Banyak investor lebih memilih obligasi FRN dibandingkan obligasi FR karena beberapa kelebihan berikut:

1. Perlindungan terhadap Suku Bunga Rendah

Pada saat suku bunga rendah, obligasi floating rate lebih menguntungkan daripada obligasi fixed rate karena pembayaran kupon akan naik seiring dengan kenaikan suku bunga pasar.

2. Perlindungan terhadap Inflasi

Sebagai investor, pasti khawatir terhadap risiko inflasi. Dengan membeli obligasi floating rate, kamu akan mendapatkan manfaat dari perlindungan terhadap inflasi, karena kupon obligasi akan mengikuti perubahan suku bunga pasar.

3. Fleksibilitas

Obligasi floating rate menawarkan fleksibilitas karena tidak mengikat investor pada suku bunga yang tetap. Kelebihan ini menjadi pilihan yang baik jika kamu percaya bahwa suku bunga akan naik di masa yang akan datang.

*Rekomendasi: Perbedaan Antara Sukuk dan Obligasi, Yuk Kenali!

Kekurangan Obligasi Floating Rate

Sama seperti obligasi lainnya, obligasi FRN juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:

1. Risiko Penurunan Suku Bunga

Meskipun obligasi floating rate dapat melindungi ketika suku bunga rendah, akan tetapi obligasi ini juga memiliki risiko jika suku bunga pasar turun. Risiko berupa pendapatan kupon obligasi akan berkurang dan nilai pasar obligasi mungkin akan turun.

*Rekomendasi: Risiko Obligasi: Kenali dan Pahami Sebelum Mulai Berinvestasi

2. Ketidakpastian Pendapatan

Karena suku bunga obligasi ini mengikuti suku bunga pasar, maka pembayaran kupon akan berfluktuasi. Hal ini yang membuat investor tidak dapat memprediksi pendapatan yang akan diperoleh dari obligasi ini.

*Rekomendasi: Macam-Macam Ukuran Yield Obligasi

3. Kualitas Kredit

Seperti halnya dengan jenis investasi lainnya, risiko kredit harus diperhatikan. Obligasi floating rate dengan rating kredit yang rendah memiliki risiko default yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Obligasi floating rate merupakan alternatif menarik untuk berinvestasi dalam pasar obligasi yang terkadang lebih stabil dibandingkan dengan pasar saham. Namun, seperti semua bentuk investasi, penting untuk memahami risiko dan karakteristiknya sebelum mengambil keputusan.

Dengan pengetahuan yang cukup dan diversifikasi yang baik, obligasi floating rate dapat menjadi pilihan yang baik dalam portofolio investasi

Back to top button
Close

Harap izinkan iklan di situs kami

Please turn off Adblock first and click on the ads as a form of your support for us!